Jakarta - Makanan oriental dan asal negaranya pada dasarnya merujuk pada kuliner khas yang mewakili identitas suatu negara.
Hidangan ini tidak hanya digemari secara luas, tetapi juga mencerminkan tradisi, budaya, dan ciri khas wilayah asalnya.
Secara umum, kuliner bergaya Asia meliputi masakan dari China, Jepang, dan Korea, kemudian berkembang ke wilayah lain seperti Vietnam, Thailand, Filipina, hingga Indonesia.
Setiap hidangan memiliki cita rasa dan teknik memasak yang unik, sehingga mampu menunjukkan keanekaragaman budaya kuliner Asia.
Untuk mengenal lebih jauh tentang hidangan-hidangan terkenal dari Asia dan negara asalnya, berikut ini akan dibahas daftar makanan oriental dan asal negaranya yang populer di seluruh dunia.
Apa Itu Makanan Oriental?
Mengacu pada laman Times Food, makanan oriental adalah hidangan yang berasal dan dikonsumsi di berbagai negara Asia, seperti China, Jepang, Korea, Filipina, Vietnam, Mongolia, Thailand, hingga Indonesia.
Ciri khas hidangan ini terletak pada teknik memasak yang khas Asia, sehingga setiap masakan dari negara-negara tersebut sering dikategorikan sebagai kuliner oriental.
Ciri Khas Makanan Oriental
Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari hidangan Asia yang sebaiknya diketahui:
1. Keseimbangan Rasa
Hidangan ini terkenal karena mampu menyatukan berbagai rasa dasar—manis, asin, asam, pahit, dan gurih—dalam proporsi yang seimbang. Kombinasi rasa yang harmonis inilah yang membuat kuliner ini digemari di banyak negara.
2. Bahan Segar dan Musiman
Bahan yang digunakan biasanya berasal dari sumber lokal dan mengikuti musim. Hal ini tidak hanya meningkatkan cita rasa tetapi juga mencerminkan hubungan yang kuat dengan alam serta siklus pergantian musim.
Akibatnya, hidangan yang disajikan sering berubah sesuai ketersediaan bahan musiman.
3. Tekstur Beragam
Masakan Asia kerap menampilkan kombinasi tekstur yang menarik, dari kerenyahan tempura hingga kelembutan dim sum. Penggunaan tekstur yang berbeda-beda memberi pengalaman makan yang kaya dan memanjakan lidah.
4. Penyajian Visual
Tampilan hidangan ini sangat diperhatikan sehingga setiap piring diolah layaknya karya seni. Warna cerah, hiasan detail, dan susunan bahan yang estetis menciptakan pengalaman visual yang memikat selain kenikmatan rasa.
5. Rasa Gurih (Umami)
Umami menjadi elemen penting dalam hidangan ini. Bahan seperti rumput laut, kecap, miso, dan produk fermentasi lainnya berpadu untuk menciptakan rasa gurih yang memuaskan.
6. Teknik Memasak Fleksibel
Berbagai metode memasak digunakan, mulai dari menggoreng, mengukus, hingga merebus, sesuai jenis hidangan dan bahan. Fleksibilitas teknik ini memungkinkan kualitas bahan tetap terjaga dan menghasilkan karakter rasa yang berbeda-beda.
7. Filosofi Kuliner
Hidangan Asia sering mencerminkan filosofi tertentu, seperti keseimbangan dan pendekatan holistik terhadap makanan.
Tradisi seperti Kaiseki di Jepang atau prinsip Yin Yang di Tiongkok menekankan perhatian pada setiap detail dan pengalaman menyeluruh dalam menikmati makanan.
8. Porsi untuk Makan Bersama
Banyak hidangan disajikan dalam porsi yang cocok untuk dinikmati bersama, mendorong interaksi sosial dan rasa kebersamaan. Gaya penyajian komunal ini memperkuat pengalaman berbagi saat menikmati makanan.
Setiap ciri khas ini menjadikan masakan Asia bukan hanya santapan, tetapi juga pengalaman budaya dan seni yang kaya.
Contoh Makanan Oriental dan Asal Negaranya
Berikut beberapa contoh hidangan Asia beserta negara asalnya yang dikenal luas dan tetap digemari di berbagai belahan dunia hingga kini.
1. Bebek Peking (China/Tiongkok)
Bebek Peking menjadi salah satu simbol kuliner Tiongkok yang sarat sejarah dan nilai budaya.
Hidangan ini awalnya berasal dari tradisi istana Kekaisaran, di mana bebek dibumbui secara khusus, kemudian dikeringkan di udara sebelum dipanggang.
Hasilnya adalah kulit yang renyah dan daging yang lembut, menghadirkan rasa gurih dan umami yang menggoda.
Popularitasnya menjadikan hidangan ini bisa ditemukan di berbagai belahan dunia.
2. Sushi (Jepang)
Sushi merupakan ikon kuliner Jepang yang terkenal dengan kesegaran bahan dan teknik penyajiannya.
Bentuknya bervariasi, mulai dari nigiri hingga maki roll, dan telah menjadi hidangan Asia yang dikenal secara global.
Banyak negara mengadaptasi Sushi dengan memodifikasi bahan dan gaya sesuai selera lokal.
Selain itu, hidangan ini juga mendukung industri makanan laut karena menekankan penggunaan bahan segar dan berkualitas tinggi.
3. Kimchi (Korea)
Kimchi bukan sekadar pelengkap hidangan di meja makan Korea. Sayuran seperti kubis atau lobak difermentasi dan dibumbui dengan cabai, bawang putih, serta jahe, menghasilkan rasa gurih yang khas dan tahan lama.
Dari segi kesehatan, makanan ini kaya akan probiotik dan nutrisi penting. Popularitasnya meluas hingga ke berbagai negara lain, di mana banyak orang mengadopsi Kimchi sebagai bagian dari menu mereka.
4. Nasi Goreng (Indonesia)
Nasi goreng menjadi salah satu kuliner Indonesia yang mendunia karena cita rasanya yang lezat.
Hidangan ini dibuat dengan menumis nasi bersama kecap manis, bawang merah, dan bawang putih, lalu sering ditambah protein seperti ayam atau udang.
Beberapa versi juga menambahkan telur sebagai topping, menjadikannya sajian lengkap yang mewakili rasa khas Asia Tenggara.
5. Tom Yam (Thailand)
Tom yam adalah hidangan Thailand yang terkenal dengan rasa kuat dan kompleks. Bahan-bahan seperti serai, daun jeruk, dan cabai direbus bersama untuk menciptakan perpaduan rasa manis, asam, dan pedas.
Hidangan ini menawarkan pengalaman kuliner yang memikat lidah dan menjadi salah satu ikon masakan Thailand di dunia.
6. Pho (Vietnam)
Pho adalah hidangan khas Vietnam yang sarat dengan nilai budaya dan tradisi kuliner. Makanan pokok ini berupa sup mi aromatik yang terdiri dari kaldu kaya rasa, bihun, serta tambahan daging seperti sapi atau ayam.
Proses pembuatannya dimulai dengan merebus tulang dan menambahkan rempah-rempah tertentu untuk menghasilkan cita rasa yang khas dan mendalam.
Popularitas Pho tidak hanya terbatas di jalanan Hanoi, tetapi juga telah meraih penggemar di berbagai belahan dunia.
Perbedaan Makanan Oriental dan Makanan Kontinental
Selain istilah hidangan oriental, terdapat juga kategori makanan yang dikenal sebagai makanan kontinental. Berikut perbedaan utama antara keduanya:
Hidangan oriental berasal dari tradisi kuliner Asia, sementara makanan kontinental berakar dari tradisi Eropa, seperti Prancis, Spanyol, dan Italia.
Pada masakan oriental, penggunaan rempah dan bumbu cenderung lebih melimpah, sedangkan kuliner kontinental memanfaatkan bumbu secara lebih terbatas.
Bahan pokok hidangan oriental biasanya berupa nasi dan mi, sedangkan makanan kontinental mengandalkan daging dan produk olahan gandum.
Teknik memasak pada masakan Asia meliputi menumis, menggoreng, dan merebus, sementara masakan Eropa banyak menggunakan metode memanggang, baik roasting maupun baking, serta menggoreng.
Pelengkap pada hidangan oriental sering berupa saus, sambal, atau acar, sementara pada hidangan kontinental, saus dan acar berfungsi lebih sebagai kondimen atau penambah cita rasa.
Selain itu, sayuran lebih dominan pada masakan oriental, sedangkan pada masakan kontinental penggunaannya relatif lebih sedikit.
Sebagai penutup, demikianlah ulasan lengkap mengenai makanan oriental dan asal negaranya yang memiliki popularitas tinggi di berbagai belahan dunia. Semoga bermanfaat!