Energi

AHY Dorong Finlandia Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan Indonesia

AHY Dorong Finlandia Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan Indonesia
AHY Dorong Finlandia Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan Indonesia

JAKARTA - Upaya memperluas kerja sama internasional di bidang pembangunan berkelanjutan terus dilakukan pemerintah Indonesia. Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka peluang kolaborasi strategis dengan Finlandia. 

Pembahasan kerja sama tersebut mencakup pengembangan energi terbarukan, pengelolaan air dan sampah, serta pembangunan kota cerdas yang ramah lingkungan.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Finlandia Elina Valtonen, AHY menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan. “Dan yang tak kalah penting, terkait pendidikan dan sumber daya manusia, pengalaman Finlandia menawarkan pelajaran berharga. 

Sebagai negara pertama di dunia yang menerapkan program makan siang gratis di sekolah, negara Anda dapat berbagi wawasan berharga seiring Indonesia memperkuat programnya di bidang pendidikan dan gizi anak,” ujar AHY di Jakarta.

Kolaborasi Energi Bersih dan Kota Cerdas

AHY menyoroti pentingnya kerja sama dalam bidang energi terbarukan sebagai langkah menuju transisi energi yang lebih hijau. Finlandia, yang dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap pengelolaan energi bersih, dinilai dapat menjadi mitra ideal dalam memperkuat agenda energi hijau di Indonesia.

Selain itu, pengelolaan air dan sampah juga menjadi fokus penting. AHY menilai pengalaman Finlandia dalam menciptakan kota cerdas dan berkelanjutan dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia, terutama dalam upaya mengurangi emisi karbon dan memperkuat tata kelola lingkungan. 

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menghasilkan proyek infrastruktur yang modern, tetapi juga mendorong inovasi yang mendukung keberlanjutan jangka panjang.

IPFO: Jembatan Akselerasi Investasi Infrastruktur

Dalam kesempatan yang sama, AHY menjelaskan bahwa pemerintah telah mendirikan Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) sebagai pusat koordinasi yang menjembatani komunikasi antara pemerintah, investor, dan mitra pembangunan. Lembaga ini berfungsi untuk mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur nasional dengan memastikan transparansi, efisiensi, dan kepastian hukum.

Menurut AHY, kebutuhan infrastruktur Indonesia untuk periode 2025–2029 diperkirakan mencapai 640 miliar dolar AS, sementara partisipasi sektor swasta masih di bawah sepertiga dari total kebutuhan tersebut. 

Oleh karena itu, IPFO diharapkan menjadi solusi untuk memperkuat pembiayaan infrastruktur dengan menyediakan peta jalan proyek yang jelas serta memastikan setiap proyek bersifat layak secara finansial (bankable) dan inklusif bagi masyarakat.

“Kami juga mempromosikan mekanisme pembiayaan kreatif, mulai dari kemitraan publik-swasta hingga optimalisasi aset, agar setiap investasi menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat. Indonesia terbuka untuk bisnis dan investasi,” ujar AHY.

Diplomasi Ekonomi Indonesia-Finlandia

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, yang turut mendampingi AHY, mengapresiasi dukungan Finlandia terhadap penguatan hubungan bilateral antara kedua negara. Menurutnya, kerja sama ekonomi yang solid dapat membuka peluang lebih besar bagi sektor-sektor strategis seperti energi, kesehatan, dan infrastruktur digital.

Sugiono menambahkan, kerja sama ini juga berpotensi memperluas akses Indonesia ke pasar Eropa melalui transfer teknologi dan kemitraan riset. Ia menilai pendekatan Finlandia yang menekankan inovasi dan keberlanjutan sangat sejalan dengan visi pembangunan Indonesia 2045.

Finlandia Perkuat Hubungan dengan ASEAN

Selain membahas kerja sama bilateral, pertemuan tersebut juga menyinggung langkah Finlandia dalam memperkuat hubungan dengan kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Finlandia tengah memfinalisasi aksesi terhadap Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation/TAC) ASEAN.

Langkah ini disambut positif oleh Indonesia, karena akan membuka peluang kerja sama regional yang lebih luas dalam bidang perdagangan, teknologi hijau, dan ketahanan energi. Dengan bergabungnya Finlandia ke dalam TAC, diharapkan kolaborasi lintas kawasan dapat memberikan manfaat konkret bagi negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Menuju Masa Depan Pembangunan Hijau

Kolaborasi Indonesia dan Finlandia menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau. Dengan menggabungkan keunggulan teknologi Finlandia dan potensi sumber daya Indonesia, kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan solusi konkret bagi tantangan energi dan lingkungan.

Pendekatan ini sejalan dengan visi AHY dalam memperkuat pilar keberlanjutan dan inklusivitas dalam setiap proyek pembangunan nasional. Melalui kemitraan strategis dengan negara-negara maju seperti Finlandia, Indonesia menunjukkan keseriusannya untuk membangun masa depan yang lebih hijau, cerdas, dan berdaya saing global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index