Pabrik Mobil Listrik Changan Andalkan AI dan 5G Canggih di Cina

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:59:40 WIB
Pabrik Mobil Listrik Changan Andalkan AI dan 5G Canggih di Cina

JAKARTA - Transformasi industri otomotif global kini bergerak ke arah digitalisasi penuh, dan Changan Automobile menjadi salah satu produsen yang memimpin perubahan itu.
Melalui pendirian fasilitas berteknologi tinggi yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dan jaringan 5G, Changan tidak hanya mempercepat proses produksi, tetapi juga mengubah paradigma manufaktur mobil listrik di Asia.

Fasilitas yang dinamai Intelligent Factory ini berdiri megah di Chongqing, Cina, dan menjadi bukti nyata sinergi antara inovasi, efisiensi, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Langkah ini sekaligus menegaskan ambisi Changan untuk memperluas pasar mobil listrik, termasuk ke Indonesia, yang kini tengah tumbuh menjadi salah satu pasar otomotif potensial di kawasan Asia Tenggara.

Kolaborasi Teknologi: Changan Gandeng Huawei dan China Unicorn

Pabrik pintar Changan yang resmi beroperasi pada tahun 2024 merupakan hasil kolaborasi tiga raksasa teknologi: Changan Automobile, Huawei Technologies, dan China Unicorn.
Kerja sama ini menghasilkan sistem manufaktur yang sepenuhnya otomatis dan terkoneksi melalui teknologi digital canggih.

Berdiri di atas lahan seluas 770 ribu meter persegi, kompleks tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 280 ribu unit mobil listrik per tahun.
Fasilitas ini dilengkapi lebih dari 800 perangkat pintar, 1.400 robot industri, serta 650 Automated Guided Vehicle (AGV) yang beroperasi tanpa kendali manusia langsung.

Tak berhenti di situ, sebanyak 200 workstation otomatis saling terhubung lewat sistem berbasis AI dan jaringan 5G, memungkinkan setiap tahapan produksi berlangsung sinkron dan presisi tinggi.

Henry Huang, SEA Sales Department Regional Director of Changan Automobile, menjelaskan bahwa pabrik tersebut adalah bentuk komitmen Changan terhadap masa depan industri mobilitas yang berkelanjutan.

“Changan berkomitmen untuk menghadirkan teknologi otomotif yang mampu meningkatkan kualitas hidup pengguna dan mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan,” ungkap Henry Huang di Chongqing, Cina, beberapa waktu lalu.

Dengan dukungan konektivitas dan automasi penuh, 100 persen proses inti — mulai dari pengelasan, pengecatan, hingga perakitan akhir — kini dijalankan secara otomatis.
Hal ini membuat pabrik Changan menjadi salah satu fasilitas paling maju di dunia otomotif saat ini.

Efisiensi dan Keberlanjutan Jadi Fokus Utama Produksi

Changan tidak hanya menekankan inovasi pada teknologi otomasi, tetapi juga pada efisiensi energi dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Filosofi itu terwujud melalui tiga pilar utama yang menjadi fondasi operasional pabrik, yaitu intelligent, low carbon, dan efficient.

Pertama, pilar intelligent diwujudkan lewat digitalisasi penuh di semua lini produksi.
Ada 16 sistem kecerdasan buatan (AI) yang berfungsi untuk memantau dan mengoptimalkan seluruh proses produksi secara real time.
Hasilnya, biaya operasional dapat ditekan hingga 20 persen dibandingkan pabrik konvensional.

Kedua, prinsip low carbon diterapkan melalui penggunaan energi terbarukan.
Changan telah memasang panel surya seluas 260.000 meter persegi dengan kapasitas total 36 megawatt, yang mampu menyuplai 19 persen kebutuhan energi pabrik.
Langkah ini tidak hanya menekan konsumsi listrik dari jaringan nasional, tetapi juga secara signifikan mengurangi emisi karbon.

Sementara itu, pilar efficient terwujud dalam integrasi tujuh proses inti — mulai dari software testing, battery assembly, hingga die-casting.
Dengan sistem ini, efisiensi kerja meningkat 20 persen lebih tinggi dibandingkan fasilitas produksi konvensional.

“Kami percaya bahwa masa depan industri otomotif akan ditentukan oleh inovasi yang menggabungkan kecerdasan, efisiensi energi, dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” lanjut Henry Huang.

Model Unggulan dan Prospek ke Indonesia

Dalam strategi globalnya, Changan memperkenalkan dua model mobil listrik andalan, yaitu Deepal S05 dan Deepal E07.
Keduanya dirancang dengan dua sistem penggerak berbeda: Electric Vehicle (EV) murni dan Range Extended Electric Vehicle (REEV) yang memungkinkan jarak tempuh lebih panjang dengan efisiensi energi lebih baik.

Model-model ini diproyeksikan akan menjadi tulang punggung ekspansi Changan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pasar otomotif Tanah Air kini tengah gencar mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, dan kehadiran produsen seperti Changan bisa memperkaya pilihan sekaligus mempercepat transisi menuju mobilitas hijau.

Penerapan teknologi AI dan 5G di lini produksi juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan ketepatan hasil produksi, memastikan setiap unit mobil memiliki standar yang sama tinggi di seluruh dunia.

Bagi Indonesia, kehadiran produsen berteknologi tinggi seperti Changan dapat membuka peluang besar di sektor industri otomotif, baik melalui investasi pabrik, alih teknologi, maupun pengembangan tenaga kerja lokal.

Menyongsong Masa Depan Industri Otomotif yang Lebih Cerdas

Pabrik Changan di Chongqing menjadi gambaran nyata bagaimana teknologi digital merevolusi industri otomotif global.
Dengan perpaduan AI, robotika, dan jaringan 5G, proses produksi kini tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Langkah inovatif ini menjadi sinyal kuat bahwa masa depan mobil listrik tidak hanya ditentukan oleh produk, tetapi juga oleh proses cerdas di balik produksinya.
Transformasi semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk memperkuat daya saing di tengah peralihan menuju era kendaraan listrik.

Dengan mengandalkan tiga pilar utama — intelligent, low carbon, dan efficient — Changan menunjukkan bagaimana teknologi dan tanggung jawab sosial dapat berjalan beriringan dalam membangun masa depan otomotif yang lebih hijau, cepat, dan berkelanjutan.

Terkini