Bulog Dorong Pemberdayaan Petani Lewat Penyerapan Beras Dalam Negeri

Senin, 03 November 2025 | 14:15:21 WIB
Bulog Dorong Pemberdayaan Petani Lewat Penyerapan Beras Dalam Negeri

JAKARTA - Perum Bulog kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas dan ketahanan pangan nasional melalui distribusi beras hasil panen petani lokal. 

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menuturkan bahwa seluruh beras yang didistribusikan oleh Bulog kepada masyarakat berasal dari produksi dalam negeri dengan kualitas tinggi, sehat, dan aman untuk dikonsumsi.

“Jadi perlu masyarakat ketahui bersama, beras Bulog adalah beras yang berkualitas, beras yang sehat, dan beras yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia serta menjadi beras kebanggaan masyarakat Indonesia,” ujar Rizal dalam peluncuran kemasan baru beras Befood Sentra Ramos di Jakarta.

Langkah Bulog ini menegaskan posisi strategisnya sebagai pelindung pangan rakyat yang tidak hanya menjaga ketersediaan beras nasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan kesejahteraan petani lokal.

Dukung Petani Lokal, Bulog Perkuat Kemandirian Pangan Indonesia

Bulog memastikan bahwa seluruh pasokan beras nasional berasal langsung dari petani di berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen terhadap pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan nasional.

“Yang namanya beras Bulog adalah beras yang bahan dasarnya diambil dari para petani seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” lanjut Rizal.

Dengan jaringan kemitraan yang luas, Bulog menjalin kerja sama dengan kelompok tani, koperasi, hingga pemerintah daerah untuk memastikan bahwa hasil panen terbaik petani Indonesia dapat terserap dengan baik. Upaya ini sekaligus membantu menjaga harga gabah dan beras di tingkat petani tetap stabil, mencegah gejolak harga di pasar domestik.

Sepanjang tahun 2025, Bulog mencatat telah menyerap lebih dari tiga juta ton beras dari petani lokal. Hasil ini turut menopang total stok cadangan beras nasional yang mencapai sekitar 4,2 juta ton — angka tertinggi dalam sejarah Indonesia merdeka.

Pencapaian tersebut menjadi bukti nyata komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan iklim, fluktuasi harga global, dan perubahan kebijakan impor beras dunia.

Menjaga Kualitas: Dari Pemeliharaan hingga Reprocessing Beras

Selain fokus pada kuantitas dan ketersediaan, Bulog juga menempatkan aspek kualitas dan keamanan pangan sebagai prioritas utama. Melalui sistem pengawasan berlapis, Bulog menerapkan pemeliharaan beras secara rutin, baik harian, mingguan, maupun triwulanan, untuk memastikan setiap butir beras tetap higienis dan layak konsumsi.

“Beras-beras ini adalah beras terbaik yang diberikan oleh petani Indonesia kepada Bulog,” ujar Rizal.

Bulog secara berkala melakukan uji acak terhadap kualitas beras di gudang penyimpanan maupun di titik distribusi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan standar ketat agar beras tetap sehat, tidak berbau, dan bebas dari kontaminasi.

Apabila ditemukan beras yang mengalami penurunan mutu, Bulog telah menyiapkan program reprocessing, yaitu proses pencucian dan penyaringan ulang beras untuk memastikan hanya beras layak yang sampai ke tangan masyarakat.

Sementara itu, untuk beras yang dinilai tidak layak konsumsi, Bulog menerapkan kebijakan alih fungsi menjadi pakan ternak agar tidak ada bahan pangan yang terbuang percuma. Langkah ini mencerminkan upaya efisiensi sumber daya serta menjaga keberlanjutan ekonomi di sektor pangan.

Distribusi Merata dan Inovasi Produk Jadi Kunci Keberhasilan

Kinerja Bulog tidak hanya diukur dari seberapa besar cadangan beras yang dimiliki, tetapi juga dari kemampuan distribusi yang merata dan efisien. Beras produksi Bulog kini tersedia di pasar tradisional, ritel modern, hingga platform digital, menjangkau seluruh lapisan masyarakat di perkotaan maupun pedesaan.

Peluncuran kemasan baru Befood Sentra Ramos menjadi bagian dari strategi Bulog dalam memperkuat segmen pasar beras premium. Produk ini berhasil mencatat penjualan hingga 100 ribu ton, menandai meningkatnya kepercayaan publik terhadap kualitas beras dalam negeri.

Selain itu, Bulog terus memperluas kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga pemasyarakatan (lapas) untuk mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sinergi tersebut diharapkan mampu memperlancar distribusi ke seluruh wilayah, terutama di daerah yang rawan mengalami kenaikan harga pangan.

Komitmen Bulog untuk Masa Depan Pangan Indonesia

Langkah Bulog menjaga kualitas beras lokal bukan sekadar strategi bisnis, tetapi bagian dari misi besar menjaga kedaulatan pangan nasional. Dengan stok cadangan tertinggi dalam sejarah, sinergi kuat dengan petani, dan sistem pemeliharaan beras yang ketat, Bulog menegaskan perannya sebagai pilar utama ketahanan pangan Indonesia.

“Langkah bertingkat dan berkelanjutan terus kami lakukan untuk menyiapkan beras sehat dan siap dikonsumsi,” tegas Rizal.

Ke depan, Bulog berencana untuk terus memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir, memperluas inovasi produk beras, dan meningkatkan efisiensi logistik agar masyarakat dapat memperoleh beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Melalui komitmen ini, Bulog bukan hanya menjaga kesejahteraan petani, tetapi juga memastikan bahwa setiap rumah tangga Indonesia memiliki akses terhadap beras sehat dan aman konsumsi — menjadikan beras lokal sebagai kebanggaan dan identitas nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB