JAKARTA - Setiap gelaran FIFA Matchday selalu menjadi sorotan karena menjadi ajang pembuktian kualitas Timnas Indonesia di level internasional. Pada edisi September ini, skuad Garuda tampil di hadapan publik sendiri dengan melakoni dua laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Namun, di balik euforia kemenangan besar atas Taiwan dan hasil imbang melawan Lebanon, tersisa satu catatan menarik: ada empat pemain yang sama sekali tidak mendapat kesempatan tampil dari pelatih Patrick Kluivert.
Keputusan tersebut tentu memunculkan pertanyaan, mengingat Kluivert membawa 30 nama untuk menghadapi agenda FIFA Matchday. Lantas, siapa saja pemain yang tidak dimainkan, dan apa alasan di balik keputusan tersebut?
Hasil Kontras dalam Dua Pertandingan
Indonesia memulai FIFA Matchday September dengan penampilan gemilang. Menghadapi Taiwan pada 5 September, Timnas tampil dominan dan menutup laga dengan skor mencolok 6-0. Kemenangan tersebut memperlihatkan ketajaman lini serang sekaligus solidnya permainan meski Kluivert menurunkan skuad yang sebagian besar berisi pemain lapis kedua.
Namun, hasil berbeda terjadi saat melawan Lebanon. Pada pertandingan kedua, Timnas Indonesia harus puas berbagi angka dengan skor kacamata 0-0. Meski tampil lebih komplet dengan menurunkan sejumlah pemain utama, Garuda gagal memanfaatkan peluang untuk meraih kemenangan di hadapan suporter sendiri.
Rotasi Kluivert dan Kesempatan Debut
Patrick Kluivert memang tidak ragu melakukan rotasi besar-besaran. Melawan Taiwan, ia lebih memilih memainkan pemain-pemain yang jarang mendapatkan menit bermain. Emil Audero, yang berstatus kiper utama, jadi satu-satunya sosok senior yang dipercaya sejak awal.
Nama-nama lain seperti Marc Klok, Eliano Reijnders, hingga Shayne Pattynama mendapat jatah menit bermain lebih. Bahkan dua pemain baru, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, langsung diberikan kesempatan debut. Strategi ini terbukti efektif karena meski menggunakan banyak “lapis kedua”, Indonesia tetap mampu mendominasi dan menang telak.
Sedangkan saat berjumpa Lebanon, Kluivert melakukan perubahan signifikan. Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans dipercaya sebagai starter di lini depan, sementara Jay Idzes, Calvin Verdonk, dan Ricky Kambuaya yang absen di laga pertama juga langsung diturunkan sejak menit awal. Adrian Wibowo bahkan menjalani debut dengan seragam Merah Putih.
Empat Pemain yang Tak Dapat Menit Bermain
Meski 26 pemain lain sudah mendapat kesempatan bermain, ada empat nama yang sama sekali tidak diturunkan oleh Kluivert. Mereka adalah kiper Ernando Ari Sutaryadi, kiper Nadeo Argawinata, bek Justin Hubner, serta winger Ragnar Oratmangoen.
Ernando Ari Sutaryadi
Kiper Persebaya Surabaya ini harus puas duduk di bangku cadangan sepanjang dua laga. Persaingan di bawah mistar memang ketat, apalagi Kluivert tampaknya sudah menjadikan Emil Audero sebagai pilihan utama.
Nadeo Argawinata
Nasib Nadeo pun tak jauh berbeda. Penjaga gawang asal Bali United ini juga tidak dimainkan karena Kluivert ingin mengandalkan Emil Audero. Pilihan itu terbukti tepat, mengingat Audero mencatat penyelamatan krusial saat melawan Lebanon.
Justin Hubner
Bek tengah Wolverhampton Wanderers ini absen bukan karena taktik, melainkan kondisi kesehatannya. Hubner dikabarkan tidak dalam kondisi fit akibat sakit, sehingga pelatih memilih mengistirahatkannya.
Ragnar Oratmangoen
Winger yang berkarier di Belanda ini juga tidak diturunkan. Alasannya, Kluivert ingin menjaga kebugarannya karena Ragnar baru saja pulih dari masalah kebugaran.
Komposisi 30 Pemain dan Alasan Pemilihan
Total, ada 30 pemain yang dipanggil Kluivert untuk FIFA Matchday September. Pada awalnya, 27 nama diumumkan, termasuk Mees Hilgers. Namun, Hilgers kemudian mengundurkan diri karena urusan transfer. Sebagai gantinya, Kluivert memanggil tiga pemain tambahan: Mauro Zijlstra, Miliano Jonathans, dan Adrian Wibowo.
Keputusan ini menambah kedalaman skuad dan membuka ruang bagi debutan untuk unjuk gigi. Sayangnya, konsekuensinya adalah beberapa pemain harus rela tidak mendapat menit bermain, seperti Ernando, Nadeo, Hubner, dan Ragnar.
Strategi Jangka Panjang Kluivert
Keputusan Kluivert bisa dipandang sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Memberikan menit bermain pada debutan seperti Mauro, Miliano, dan Adrian tentu penting untuk regenerasi tim. Sementara itu, pemain-pemain senior dan reguler tetap menjadi tulang punggung pada laga krusial.
Kondisi empat pemain yang tidak dimainkan juga tidak sepenuhnya negatif. Hubner butuh pemulihan, Ragnar perlu dijaga kondisinya, sementara Ernando dan Nadeo tetap bisa bersaing untuk kesempatan di laga berikutnya. Situasi ini menunjukkan bahwa Kluivert punya banyak opsi untuk meramu komposisi terbaik Timnas Indonesia.
Catatan untuk Pertandingan Mendatang
Dengan hasil satu kali menang dan satu kali imbang, perjalanan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September bisa dibilang cukup positif. Namun, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Konsistensi permainan melawan tim dengan kualitas lebih tinggi seperti Lebanon perlu ditingkatkan.
Bagi pemain yang belum tampil, FIFA Matchday berikutnya akan menjadi kesempatan untuk membuktikan diri. Kompetisi di dalam skuad jelas ketat, dan itu justru menjadi modal berharga bagi Timnas agar bisa bersaing di level lebih tinggi.