Investasi

Generasi Muda Didorong Melek Risiko dan Peluang Investasi PBK

Generasi Muda Didorong Melek Risiko dan Peluang Investasi PBK
Generasi Muda Didorong Melek Risiko dan Peluang Investasi PBK

JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menegaskan pentingnya generasi muda memahami secara mendalam risiko dan peluang investasi di sektor perdagangan komoditi berjangka. Pesan ini disampaikan dalam momentum penutupan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025, yang digelar di Jakarta.

Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya menjelaskan bahwa generasi muda saat ini menjadi kelompok paling potensial dalam mendorong kemajuan industri PBK, terutama di tengah maraknya tren investasi emas dan aset kripto. “Kami berkomitmen untuk terus memperkuat pemahaman publik terhadap risiko perdagangan berjangka komoditi dan perlindungan konsumen terhadap aktivitas yang tidak diizinkan di Indonesia,” ujarnya.

Perdagangan komoditi berjangka sendiri mencakup jual beli berbagai aset melalui kontrak berjangka, derivatif syariah, hingga derivatif lainnya. Produk yang diperjualbelikan pun beragam, mulai dari komoditas primer seperti emas, indeks saham, mata uang asing, dan aset kripto, hingga komoditas non-primer seperti hasil pertanian, pertambangan, dan kehutanan.

Bulan Literasi PBK 2025 Jangkau 16 Ribu Peserta

Untuk memperkuat literasi di bidang ini, Bappebti menggelar Bulan Literasi PBK 2025 dengan melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama lebih dari sebulan ini dirancang agar lebih dekat dengan lingkungan akademik dan generasi muda.

Menurut Tirta, program tersebut berhasil menarik partisipasi besar dari publik, terutama dari kalangan mahasiswa. “Terdapat 67 konten digital yang telah dipublikasikan dengan lebih dari 467.000 penonton. Itu luar biasa. Artinya, audiens kita mencapai 500.000,” ujarnya bangga.

Total peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan ini hampir mencapai 16.000 orang, terdiri atas 14.646 peserta offline dan 1.428 peserta online. Dalam kegiatan tersebut, Bappebti menggelar berbagai program edukatif seperti seminar nasional, diskusi publik, podcast, roadshow, hingga market update bersama pelaku industri dan akademisi.

Dengan mengusung tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, Bappebti menekankan pentingnya keseimbangan antara semangat berinvestasi dan kesadaran terhadap risiko.

Kampus Jadi Pusat Gerakan Literasi Investasi

Ketua Panitia Penyelenggara Bulan Literasi PBK 2025, Agung Wisnuaji, menegaskan bahwa pemilihan kampus sebagai lokasi pembukaan program merupakan langkah strategis. Lingkungan akademik dinilai sebagai tempat paling efektif untuk menanamkan pemahaman dasar terkait mekanisme perdagangan berjangka sejak dini.

“Universitas menyediakan lingkungan yang produktif dan audiens yang berfokus. Selain memudahkan jangkauan terhadap mahasiswa, pengajar, dan peneliti, kampus juga menjadi ruang yang tepat bagi lahirnya calon pelaku industri perdagangan komoditi di masa depan,” jelas Agung.

Ia juga mengungkapkan apresiasi terhadap berbagai pihak yang berkontribusi menyukseskan kegiatan ini, mulai dari bursa berjangka, lembaga kliring, pialang, perbankan, hingga asosiasi industri. “Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada Bursa Berjangka Jakarta (JFX), Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX), Lembaga Kliring Berjangka Indonesia (KBI), para Pialang Berjangka, Penasehat Berjangka, Bank penyimpan dana margin, serta Bappebti,” ujarnya.

Harapan ke Depan: Generasi Melek Risiko dan Anti Investasi Ilegal

Dalam kesempatan yang sama, Tirta Karma Senjaya juga mengingatkan agar masyarakat, terutama generasi muda, berhati-hati terhadap tawaran investasi ilegal yang masih sering beredar di media sosial. Ia menegaskan bahwa laporan masyarakat sangat dibutuhkan agar Bappebti bisa segera mengambil tindakan hukum terhadap pelaku.

“Kami meminta dari teman-teman semua, bila menemukan hal tersebut, laporkan kepada kami supaya segera dilakukan tindakan,” tegasnya.

Ke depan, Bappebti berkomitmen memperluas jangkauan edukasi ke lebih banyak daerah dan kampus, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memperluas riset dan inovasi dalam industri PBK.

Sebagai bentuk penghargaan, dalam penutupan acara Bulan Literasi PBK 2025, Bappebti memberikan apresiasi kepada sejumlah lembaga dan perusahaan yang aktif mendukung literasi perdagangan berjangka di Indonesia. Penerima penghargaan tersebut antara lain Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO), PT Bursa Berjangka Jakarta, PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Indonesia Clearing House, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, serta beberapa perusahaan pialang berjangka dan mitra teknologi.

Dengan kegiatan yang digelar di 11 kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Solo, Manado, Pontianak, Yogyakarta, Batam, dan Surabaya, Bappebti berharap semangat literasi ini menjadi gerakan nasional agar generasi muda Indonesia tidak hanya gemar berinvestasi, tetapi juga paham risiko, peluang, dan etika perdagangan komoditi modern.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index