Petani

Petani Majalengka Minta Penyaluran Pupuk Subsidi Lebih Mudah

Petani Majalengka Minta Penyaluran Pupuk Subsidi Lebih Mudah
Petani Majalengka Minta Penyaluran Pupuk Subsidi Lebih Mudah

JAKARTA - Pemerintah baru saja menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen, langkah yang disambut baik para petani di Kabupaten Majalengka. Meski demikian, para petani berharap penurunan harga ini diikuti dengan kemudahan akses dan distribusi pupuk dari kios ke tangan mereka. Penurunan harga pupuk ini diharapkan memberi dampak nyata menjelang musim tanam yang sudah dekat.

Seorang petani dari Desa Baribis, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Karsa, menyampaikan bahwa harga yang lebih terjangkau sangat membantu, terutama bagi petani dengan lahan terbatas. Namun, ia juga menekankan pentingnya peran kios dalam menyalurkan pupuk dengan lebih efisien. 

“Penurunan harga pupuk ini sangat pro terhadap para petani, apalagi menjelang musim tanam seperti sekarang. Tapi mohon kepada para kios dan penyalur pupuk untuk lebih mempermudah dalam penyalurannya,” ujarnya.

Detail Penurunan Harga Pupuk Subsidi

Penurunan harga pupuk bersubsidi mulai berlaku sejak 22 Oktober 2025. Adapun harga baru beberapa jenis pupuk adalah sebagai berikut:

Urea: dari Rp 2.250 per kg menjadi Rp 1.800 per kg

Pupuk NPK: dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg

Pupuk NPK Kakao: dari Rp 3.300 per kg menjadi Rp 2.640 per kg

ZA: dari Rp 1.799 per kg menjadi Rp 1.360 per kg

Pupuk organik: dari Rp 800 per kg menjadi Rp 649 per kg

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, menegaskan tujuan penurunan harga adalah untuk menekan biaya usaha pertanian, sehingga sektor pangan lebih efisien dan prospektif. Gatot menambahkan, dengan total penduduk sekitar 1,3 juta jiwa, 70 persen di antaranya bermata pencaharian sebagai petani. Luas lahan pertanian mencapai 30.996,42 hektare, sehingga subsidi pupuk ini diharapkan meningkatkan produktivitas dan ketersediaan pangan.

Distribusi Pupuk dan Peran Kios

Gatot menjelaskan, di Kabupaten Majalengka terdapat 235 kios pengecer pupuk yang berada di bawah naungan PT Pupuk Indonesia, tersebar di 26 kecamatan dan 330 desa. Pemerintah mendorong kios-kios ini untuk mempermudah penyaluran pupuk subsidi agar petani tidak kesulitan memperoleh pasokan.

“Dengan mulai musim tanam yang terjadi di Kabupaten Majalengka, diharapkan penurunan harga pupuk ini bisa memberikan dampak signifikan untuk peningkatan pangan,” tambah Gatot. Ia menekankan bahwa efisiensi distribusi sama pentingnya dengan penurunan harga, karena harga rendah saja tidak cukup jika petani sulit mendapatkan pupuk di lapangan.

Para petani berharap kios-kios lebih proaktif dalam menyediakan stok, memberikan informasi harga, dan membantu proses administrasi agar subsidi bisa sampai ke petani dengan cepat. Kemudahan ini akan memaksimalkan manfaat penurunan harga dan mendukung keberhasilan musim tanam.

Manfaat Ekonomi bagi Petani Majalengka

Penurunan harga pupuk bersubsidi diharapkan menjadi pengurang beban biaya produksi bagi petani. Dengan harga yang lebih rendah, para petani dapat mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain, seperti benih unggul, peralatan pertanian, atau pengolahan hasil panen.

Selain itu, penurunan harga ini juga mendukung ketahanan pangan lokal, karena lahan pertanian yang lebih produktif akan meningkatkan pasokan pangan di Majalengka. Gatot menyatakan, pemerintah memberikan perhatian khusus pada distribusi pupuk agar penurunan harga memberikan manfaat nyata bagi petani dan ekonomi daerah.

Harapan Petani dan Langkah Selanjutnya

Meski menyambut gembira penurunan harga, para petani di Majalengka menekankan bahwa ketersediaan dan akses pupuk harus mudah, cepat, dan merata. Mereka berharap pemerintah dan kios bekerja sama untuk memastikan subsidi tepat sasaran, tanpa adanya hambatan administrasi atau kekurangan stok.

Karsa menegaskan, penurunan harga memang membantu, tetapi jika distribusi tidak efisien, manfaatnya akan tidak maksimal. Ia berharap musim tanam kali ini bisa berjalan lancar dengan dukungan harga pupuk yang lebih terjangkau dan penyaluran yang lebih mudah.

Gatot menyampaikan, pemerintah terus melakukan monitoring dan evaluasi, bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi lebih efisien. Dengan langkah ini, Majalengka diharapkan menjadi contoh keberhasilan subsidi pupuk yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index