Jantung

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Paling Merusak Jantung

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Paling Merusak Jantung
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Paling Merusak Jantung

JAKARTA - Di tengah gaya hidup modern, banyak kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele ternyata berisiko tinggi bagi kesehatan jantung. 

Dari tren vaping hingga kurang tidur, perilaku ini bekerja diam-diam namun berdampak serius. Menurut Dr. Jeremy London, ahli bedah kardiovaskular, lima kebiasaan paling berbahaya bagi jantung perlu diketahui agar bisa dicegah sejak dini. Pengetahuan ini tidak hanya membuka mata, tetapi juga memberdayakan kita untuk membuat perubahan positif.

Vaping dan Alkohol: Ancaman Diam-diam Bagi Jantung

Vaping mendapat skor 10 dari 10 dari Dr. London untuk bahayanya. Meskipun terlihat lebih “aman” dibanding rokok konvensional, vaping tetap memasukkan zat kimia yang merusak pembuluh darah dan jaringan jantung. 

Bahkan pasien muda yang belum pernah merokok menunjukkan tanda-tanda stres kardiovaskular akibat penggunaan vape harian. Dr. London menekankan, “Ilusi keamanan membuatnya semakin berisiko karena mereka melegitimasi kecanduan dengan label baru.”

Selain vaping, alkohol juga menempati posisi tertinggi dengan skor 10 dari 10. Minum alkohol dapat merusak sel otak dan jantung, mengganggu pola tidur, meningkatkan tekanan darah, serta menyebabkan kecanduan. 

Dampak alkohol bersifat kumulatif, artinya setiap konsumsi meninggalkan residu yang, jika terakumulasi selama puluhan tahun, dapat merusak jantung secara dramatis. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah sedang, meningkatkan risiko demensia dan penyakit kardiovaskular.

Stres dan Kurang Tidur: Bahaya yang Sering Terabaikan

Stres dinilai 8 dari 10 karena efek jangka panjangnya. Dr. London menjelaskan bahwa stres kronis memengaruhi tekanan darah, siklus tidur, hingga kebiasaan makan, memicu peradangan yang merupakan awal mula penyakit jantung. Stres jangka panjang bisa memunculkan kecemasan dan kelelahan emosional, sehingga kerusakan terjadi secara perlahan namun pasti.

Sementara itu, kurang tidur mendapat skor 10 dari 10. Tidur bukan sekadar kenikmatan, tetapi proses vital bagi tubuh untuk memperbaiki diri sendiri. Ketika tidur terganggu, hormon menjadi tidak seimbang, tekanan darah meningkat, dan jantung bekerja lebih keras. Kurang tidur kronis mempercepat penuaan organ, termasuk jantung, dan memengaruhi fokus, energi, serta suasana hati.

Soda dan Pola Gizi: Dampak yang Sering Diremehkan

Meskipun tidak berada di puncak daftar ancaman, soda tetap mendapat skor 4 dari 10. Minuman manis meningkatkan kadar glukosa darah, memicu resistensi insulin, dan masalah metabolisme. Bahkan soda diet tidak sepenuhnya aman karena bisa menimbulkan keinginan mengonsumsi makanan cepat saji, menciptakan lingkaran setan bagi kesehatan jantung. Dr. London menekankan bahwa soda merupakan contoh bagaimana kebiasaan sehari-hari bisa menjadi bagian dari gizi buruk dan energi yang tidak stabil, yang lama-kelamaan merusak kesehatan jantung.

Mengubah Gaya Hidup untuk Jantung Lebih Sehat

Pesan utama dari daftar lima kebiasaan ini jelas: bukan hanya apa yang kita konsumsi atau lakukan, tetapi seberapa sering kita mengekspos diri pada kerusakan jantung. Vaping, kurang tidur, dan alkohol adalah ancaman serius jangka pendek maupun panjang. Stres menjadi pemicu yang memperburuk kondisi, sementara soda menunjukkan efek kumulatif dari pola makan yang tidak sehat.

Dr. London menegaskan, kesadaran adalah langkah pertama. Dengan memahami bahaya vaping, alkohol, stres, kurang tidur, dan konsumsi gula berlebihan, individu dapat mengambil tindakan preventif untuk menjaga jantung tetap sehat. Perubahan sederhana, seperti tidur cukup, membatasi minuman manis dan alkohol, serta mengelola stres, bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index