Minum Air Putih

Tips Aman Minum Air Putih untuk Pasien Ginjal Kronis

Tips Aman Minum Air Putih untuk Pasien Ginjal Kronis
Tips Aman Minum Air Putih untuk Pasien Ginjal Kronis

JAKARTA - Minum air putih sering dianggap solusi mudah untuk menjaga kesehatan. Namun bagi pasien penyakit ginjal, konsumsi air tidak bisa dilakukan sembarangan. Jenis dan jumlah cairan yang masuk ke tubuh ternyata dapat memengaruhi kinerja organ vital ini, terutama jika fungsi ginjal sudah menurun.

Air berperan krusial dalam membantu ginjal membuang racun dan sisa metabolisme tubuh. Menurut National Kidney Foundation (NKF), menjaga tubuh tetap terhidrasi memastikan aliran darah ke ginjal optimal sehingga proses penyaringan berjalan lancar. Sebaliknya, kekurangan cairan dapat membuat urine lebih pekat dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

Bagi pasien penyakit ginjal kronis tahap awal, konsumsi air sekitar 1,5 hingga 2 liter per hari dianggap aman. Namun bagi pasien yang menjalani dialisis, jumlah cairan harus diatur dengan ketat. Ginjal yang sudah tidak berfungsi maksimal tidak mampu membuang cairan berlebih sehingga konsumsi air sembarangan bisa menimbulkan risiko serius.

Risiko Kelebihan Cairan bagi Pasien Ginjal

“Asupan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan di tubuh, meningkatkan tekanan darah, dan membebani jantung,” tulis NKF dalam laman resminya, dikutip Selasa (28/10/2025). Kondisi ini kerap terjadi pada pasien dialisis yang masih ingin memenuhi kebutuhan cairan harian secara bebas.

Penumpukan cairan dapat memicu pembengkakan di tangan, kaki, dan wajah. Selain itu, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular. Oleh karena itu, pasien ginjal harus selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai jumlah cairan harian yang tepat.

Kualitas Air yang Harus Diperhatikan

Selain jumlah, kualitas air yang diminum juga penting. Air dengan kadar mineral terlalu tinggi, terutama natrium, kalium, fosfat, dan kalsium, sebaiknya dihindari karena dapat memperberat kerja ginjal. Penderita gagal ginjal maupun pasien dialisis disarankan memilih air dengan kandungan mineral terlarut rendah (low TDS).

Mengutip situs kesehatan Eau-Exquise.fr, air dengan kandungan natrium serendah mungkin dianjurkan agar elektrolit dalam darah tidak menumpuk. Mineral tertentu jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan irama jantung, hipertensi, dan penumpukan cairan. Oleh karena itu, air kemasan biasa belum tentu aman bagi pasien ginjal jika kadar mineralnya tinggi.

Tips Aman Konsumsi Air Bagi Pasien Ginjal

Pantau Jumlah Cairan Harian: Bagi pasien dialisis, jumlah cairan harus disesuaikan dengan sisa fungsi ginjal dan rekomendasi dokter. Catat setiap minum untuk menghindari konsumsi berlebihan.

Pilih Air Rendah Mineral: Utamakan air dengan TDS rendah, bebas natrium dan mineral tinggi. Air minum yang difilter atau disuling dapat menjadi pilihan aman.

Hindari Minuman Berperisa atau Soda: Minuman kemasan yang mengandung natrium tinggi atau pemanis buatan dapat memperburuk kondisi ginjal.

Konsultasi Rutin dengan Dokter: Setiap perubahan kondisi ginjal harus memengaruhi asupan cairan. Dokter bisa menyesuaikan batasan minum sesuai hasil pemeriksaan terbaru.

Perhatikan Tanda-tanda Kelebihan Cairan: Bengkak, sesak napas, atau tekanan darah meningkat bisa menjadi indikator asupan air berlebih.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pasien ginjal bisa tetap terhidrasi tanpa membahayakan kesehatan. Kesadaran akan jumlah dan kualitas air yang diminum menjadi bagian penting dari pengelolaan penyakit ginjal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index